
Ketika Tuhan menciptakan adam dan menjadikannya sebagai khalifah di bumi ini, ada salah satu malaikat yang langsung membenci adam dikarenakan rasa dengki dan iri kepada adam, rasa benci itu sedemikian meningkat karena protesnya kepada Tuhan tidak dikabulkan, ketika rasa benci itu memenuhi jiwanya, berubahlah sosok malaikat itu menjadi iblis / setan.

Bukan hanya malaikat yang dapat berubah wujud menjadi iblis / setan, Tuhan Maha Adil, seluruh makhluk pun termasuk manusia, jika kebencian sudah berkembang dalam jiwa, maka jiwanya sudah sama seperti setan / iblis, bahkan mungkin hanya tubuh fisiknya saja yang berbentuk manusia.
Sayangnya masyarakat manusia sudah sering menanamkan kebencian kepada manusia lain, bahkan diajarkan melalui doktrin - doktrin serta faham - faham tertentu.
Di masyarakat yang belum tercerahkan, seseorang kadang mudah membenci orang lain, hanya karena perbedaan agama, suku, etnis, dan kebudayaan, bahkan hanya karena perbedaan pandangan serta kepercayaan saja, seseorang bisa saling membenci bahkan sering memutuskan tali silaturohim hanya karena perbedaan - perbedaan itu.
Dari abu hurairah radiyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi 'wa sallam bersabda: "Barang siapa ingin di lapangkan rizqinya dan di panjangkan umurnya, hendaknya ia menghubungkan tali sillaturahmi" Riwayat Bukhari.
Dari Jubair ibnu muth'im radliyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: "Tidak akan masuk surga seorang pemutus, yaitu pemutus tali kekerabatan". Mutafaqhttp Alaihi.
Lebih parahnya lagi hanya karena perbedaan - perbedaan, manusia saling bermusuhan juga saling membunuh. Hal - hal seperti ini menunjukan bahwa mereka belum bisa membersihkan jiwanya dari sifat - sifat "kotor", agama seharusnya dapat membersihkan jiwa mereka dari kekotoran sifat, seperti kebencian, dengki, iri, serakah, kikir, tamak, dan juga sifat kotor lainnya, bukan hanya sekedar dijadikan simbol panatik, karena hanya jiwa yang telah bersih sajalah yang dapat sampai kepada NYA, sementara jiwa yang masih kotor akan terus kembali kedunia, sebab kotoran tempatnya hanyalah didunia, tidak layak berada di dimensi yang lebih tinggi.
Ketika masih usia anak kadang manusia ditanamkan untuk membenci setan yang belum pernah ditemuinya, tanpa sadar bibit kebencian ini mudah berkembang merasuki jiwanya, dari mulai membenci setan, lama - lama membenci orang yang berbeda agama, kepercayaan, suku, etnis, dan mudah membenci apa saja yang dianggap bertentangan dengan pikirannya.
Dalam kitab - kitab suci manusia hanya diperintahkan untuk tidak mengikuti langkah - langkah setan dan agar kita tidak mengikuti sifatnya, namun kita diharamkan untuk membenci apapun, karena rasa benci bersumber dari sifat setan. Tuhan Maha Adil mahluk apapun yang jiwanya sudah penuh dengan kebencian, maka jiwanya akan menjadi seperti setan / iblis.